Masa Berdiri Kerajaan Demak, Kehidupan Politik Kerajaan Demak, Raja-raja Kerajaan Demak

Senin, 27 Maret 2017

Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya Kerajaan Demak

Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya Kerajaan Demak - Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di tanah Jawa. Sebagai kerajaan Islam pertama, maka Kerajaan Demak memiliki peran yang sangat penting terhadap peletakan dasar-dasar beragama Islam di tanah Jawa. Dengan dimotori Walisongo, maka jadilah Kerajaan Demak sebagai pelopor dan pusat penyebaran Islam di Jawa. Pengaruh Demak Bintoro yang cukup besar dengan wilayah kekuasaan yang luas, menjadi kelebihan yang sangat berperan dalam penyebaran Islam di Jawa. Sejarah berdirinya Kerajaan Demak ini masih memiliki kaitan erat dengan kerajaan pendahulunya yaitu Kerajaan Majapahit yang bernafaskan Hindu Buddha. Bahkan ada yang menyebut bahwa pendiri kerajaan Demak adalah keturunan dari Raja Majapahit terakhir.

Kehidupan Politik Kerajaan Depak
Kehidupan Politik Kerajaan Depak

Sebagai sebuah kerajaan besar, tentu keadaan berbagai bidang harus tetap stabil agar bisa menjaga keberlangungan sebuah kerajaan. Demikian halnya dengan kerajaan Demak, kehidupan politik Kerajaan Demak bisa dikatakan cukup stabil. Pada masa jayanya, kehidupan politik kerajaan Demak cukup disegani oleh Kerajaan lain. Nah, untuk lebih jelasnya mengenai bagaimana seluk beluk kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya Kerajaan Demak, maka pada kesempatan kali ini akan kami kupas dari masing-masing bidang tersebut. Simak di bawah ini ulasan selengkapnya.

1. Kehidupan Politik Kerajaan Demak

Kehidupan politik Kerajaan Demak ini tentu berawal dari raja pertama yaitu Raden Patah yang bermula pada tahun 1475-1518. Kehidupan politik Kerajaan Demak pada masa awal pendiriannya, sangat berkaitan dengan beberapa wilayah di Jawa Timur. Daerah-daerah seperti Tuban dan Gresik memiliki peran sangat signifikan dalam membantu Raden Patah mendirikan Kerajaan Demak. Menurut Babat Tanah Jawa, Raden Patah pendiri Kerajaan Demak ini masih keturunan dari raja Brawijaya ke V atau raja Majapahit terakhir. dengan putri Chempa. Raden Patah ini pada awalnya adalah seorang adipati yang diangkat oleh Majapahit di daerah Bintoro Demak dengan gelar Sultan Alam Akhbar al Fattah.

Pada masa awal berdirinya Kerajaan Demak, untuk semakin meningkatkan pengaruh di dalam perdagangan nasional dan internasional, maka pada tahun 1513, Demak melakukan penyerangan ke Malaka. Serangan ini dipimpin oleh Adipati Unus atau sering juga disebut dengan Pangeran Sabrang Lor. Namun sanyang, serangan tersebut mengalami kegagalan sehingga rencana semula menjadi tidak berhasil. Dalam kehidupan Politik Kerajaan Demak, Walisongo memiliki peran yang sangat penting di lingkungan sebagai pendamping dan penasihat Istana. Peran paling menonjol adalah dari Sunan Kalijogo yang sedikit banyak bisa membawa Kerajaan Demak menjadi sebuah kerajaan yang bernafaskan teokrasi dan didasarkan pada hukum agama Islam.

Sepeninggal raja pertama Raden Patah, maka raja kemudian dilanjutkan puteranya yaitu Pangeran Sabrang Lor atau Adipati Unus. Namun Adipati Unus ini tidak lama menjabat sebagai raja, hanya sekitar tiga tahun. Adipati Unus ini tidak memiliki penerus sehingga ketika ia meninggal, tahta kerajaan Demak kemudian diperebutkan adiknya yang bernama Sekar Seda Lepen dan Raden Trenggono. Sekar Seda Lepen pun dibunuh oleh kemenakannya sendiri Raden Trenggono dalam perebutan tahta Demak, sehingga kemudian tahta kerajaan Demak jatuh di tangan SUltan Trenggono.

Nah, dimasa kepemimpinan Sultan Trenggono inilah ia berhasil membawa Demak ke masa keemasannya. Masa kejayaan Kerajaan Demak ini benar-benar luar bisa di bawah pemerintahan Sultan Trenggono. Kekuasaan Demak sangat luas, mencapai daerah Jawa Barat yaitu Banten, Jayakarta, dan juga Cirebon. Bukan saja di daerah Jawa Barat, kekuasaan Demak juga mencapai daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

2. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Dengan semakin stabilnya kehidupan politik Kerajaan Demak, maka keadaan ini sangat berpengaruh pada kehidupan ekonomi Kerajaan Demak. Kerajaan Demak sendiri merupakan Kerajaan dengan kehidupan ekonomi yang berbasis pada perdagangan maritim dan agraria. Kehidupan ekonomi Kerajaan Demak juga memiliki ambisi besar untuk menjadi negara maritim yang besar dengan berusaha merebut Malaka dari Portugis. Meski tidak berhasil merebut Malaka, namun perdagangan Kerajaan Demak dengan pelabuhan-pelabuhan lain di nusantara cukup berhasil dan sangat rami. Demak seperti menjadi sebuah pelabuhan transit atau penghubung daerah penghasil rempah-rempah dan memiliki sumber pertanian yang sangat besar.

Dengan daerah sumber pertanian yang luas, Kerajaan Demak memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi global pada masa itu. Demak berhasil menjadi Kerajaan penghasil bahan makanan, seperti beras dengan dipadukan dengan perdagangan yang cukup berkembang. Kehidupan ekonomi Kerajaan Demak sangat maju terbukti dengan berhasilnya Demak mengekspor beberapa bahan makanan seperti beras dan madu dan bahkan juga lilin. Barang-barang tersebut berhasil diekspor ke Malaka melalui Pelabuhan Jepara. Dengan keadaan seperti ini, kehidupan ekonomi Kerajaan Demak bisa dikatakan sangat berhasil dan masyarakatnya juga sangat sejahtera.

Sebagai negara maritim, peran Demak yang menjadi pelabuhan transit ini juga sangat strategis. Demak menjadi pelabuhan transit untuk daerah penghasil rempah-rempah di bagian Timur dengan Malaka. Dan, dari Malaka ini kemudian dibawa para pedagang ke kawasan Barat.

3. Kehidupan Sosial Budaya Kerajaan Demak

Dengan peradaban yang cukup maju, kehidupan sosial budaya Kerajaan Demak juga sangat teratur. Pemerintahan berjalan dan diatur dengan hukum Agama Islam. Namun meski menggunakan hukum agama, tradisi lama yang tidak bertentangan dengan syariat agama Islam tidak ditinggalkan begitu saja. Hasil kebudayaan dari Kerajaan Demak ini tentu saja sangat kental dengan nuansa keislaman. Salah satu peninggalan Kerajaan Demak yang masih ada sampai sekarang dan merupakan bukti tingginya budaya Kerajaan Demak. Masjid Agung Demak ini sangat kental dengan nuansa seni dan ukiran yang sangat indah. Selain Masjid Demak, ada beberapa peninggalan kerajaan Demak yang berupa seini dan budaya seperti perayaan Sekaten yang merupakan akulturasi budaya Islam dengan seni budaya dan tradisi daerah.

Nah teman-teman, itulah sedikit informasi mengenai keheidupan politik Kerajaan Demak yang bisa kami sampaikan kepada Anda. Semoga sedikit informasi mengenai kehidupan politik Kerajaan Demak di atas bisa menambah wawasan kita semua mengenai sejarah Kerajaan Demak. Selain merupakan Kerajaan Islam pertama di Jawa, Kerajaan Demak juga merupakan kerajaan besar yang meninggalkan beberapa peninggalan bersejarah. Peninggalan Kerajaan Demak ini masih bisa disaksikan sampai saat ini. Bukan saja peninggalan Kerajaan Demak yang berupa bangunan, namun juga ada juga peninggalan kerajaan Demak yang berupa kesenian dan kebudayaan.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya Kerajaan Demak

0 komentar:

Posting Komentar